Akhirnya, kau kibaskan sayap-sayapmu
Dan kau hancurkan kandang itu, dan
Terbang tinggi ke dunia gaib.
Engkau elang piaraan kesayangan
Yang dijaga seorang wanita-bumi yang telah tua.
Lalu kau dengar genderang sang raja,
Untuk melesat ke angksa yang terbentang luas.
Engkau burung bul-bul yang sakit rindu
Yang disatukan dengan kawanan burung hantu.
Lalu datanglah keharuman taman-mawar Musim Semi,
Dan kau pergi. Engkau,
Dengan sisa-sisa paling menyedihkan dari
Kepahitan yang berbuih ini, memasuki kedai minum
Yang baru ini, sahabat ekstase kekal,
Yang minum Ketiadaan.
Persis seperti sebatang anak panah yang melesat menembus inti matahari,
Engkau yang menatap jiwa menjadi jiwa.
Bagaikan burung pelindung dalam perlambangan
Membuka sayap-sayapnya pada titik-tembak,
Seperti sekuntum mawar yang bergoyang-goyang
Di tengah angin bulan Desember,
Seperti hujan yang menimpa atap, meluncur turun
Melalui pipa saluran air,
Seperti kesulitan untuk berbicara yang lenyap
Dalam kesunyian, bukan tidur,
Engkau mencari perlindungan dalam diri Sang Kawansumber: jalaludin el rumi
0 comments:
Post a Comment