Friday, May 14, 2010

Dan Namaku ADALAH…?


Siapa memandang keluar dengan mataku? Apakah jiwa itu?
Aku tidak bisa berhenti bertanya.
Jika aku bisa merasakan satu sesap jawaban saja,
Aku pasti dapat kabur dari penjara para pemabuk ini.
Aku tidak datang ke sini atas kemauanku sendiri, dan aku tidak bisa pergi dengan cara begitu.
Siapa pun yang membawaku ke sini harus mengantarku kembali.

Karena tidak punya kenangan akan jiwa dan makna, kita ikuti saja definisi-definisi lahiriah budaya itu. Citra-citra yang dapat dilihat dan dapat diukur muncul sebagai “tebakan paling tepat” mengenai siapa kita:
Kau berasal dari sebuah negeri di luar alam semesta ini,
Tapi tebakanmu yang paling tepat adalah
Kau terbuat dari tanah dan debu!
Kau mengukir gambaran fisikini di mana-mana
Sebagai tanda bahwa kau telah melupakan dari mana asalmu.

Ini tidak cocok untuk ahli mistis. Kita tidak bisa menjadi seperti “pria tua” yang tidak pernah bertemu dengan Kekasihnya. Harganya terlalu mahal. Tanpa kehidupan batin kita, sepertinya kita sudah mati:

Jangan ada lagi gendang yang diredam!
Bukalah kulit gendang itu!

Dirikan benderamu di lapangan terbuka!
Jangan ada lagi orang mengintip malu-malu.

Atau kau kehilangan sang Kekasih,
Atau kau kehilangan kepalamu.

jalaludin el rumi

Related post by Categories:



1 comments:

tony on June 21, 2014 at 6:47 PM said...

Mas andik .tlg bnt server vre saya
Ym: fujitronik99

Post a Comment

Followers

 

Nine Zone. Copyright 2009 All Rights Reserved Free Wordpress Themes by Brian Gardner Free Blogger Templates